Senin, 04 April 2011

Gejala dan Tanda Penyakit Tumbuhan

GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN :
Merupakan respon dari tumbuhan terhadap infeksi (yang bisa diukur),  misalnya respirasi yang meningkat, fotosintesis menurun, dst  Penyakit tertentu dapat dibedakan dengan penyakit lain berdasarkan gejala. Gejala juga dapat berbeda bergantung pada lingkungan,  varietas dari inang dan ras patogen. Gejala selalu berubah dengan berkembangnya penyakit karena penyakit adalah  suatu  proses yang  dinamik. Sindrom adalah urutan atau seri dari gejala penyakit.
Gejala khas banyak ditemukan pada patogen tertentu. Jamur Colletotrichum spp. pda umumnya menyebabkan gejala antraknosa dan Alternaria spp. menyebabkan gejala bercak target.
Gejala Penyakit dibedakan menjadi dua:
1. Gejala primer : Gejala yang timbul segera dan langsung tampak. Pada umumnya penyebab penyakit sangat dekat dengan jaringan tanaman yang rusak.
2. Gejala Skunder : Gejala yang timbul jauh dari jaringan tanaman yang diserang. Gerjala Skunder muncul sebagai akibat dari serangan gejala primer.
Misalnya penyakit busuk akar dan busuk batang pada kacang tanah yang disebabkan oleh tanah yang disebabkan oleh Sclerotium rolfsii : Busuk akar & batang merupakan gejala primer merupakan gejala primer Layu daun merupakan gejala sekunder. Disini Fungi Sclerotium rolfsii menyerang akar dan leher batang tanaman sehingga bagian tanaman yang diserang ( Akar dan leher batang ) menjadi rusak ini adalah gejala primer. Sebagai akibat dari kerusakan akar dan leher batang tanaman tanaman menjadi layu. Kelayuan ini yang disebut gejala skunder.
Bagaimana memahami pengertian tanda, pengertian gejala, tipe gejala, dan mekanisme timbulnya gejala Penyakit Pada Tumbuhan
A. Gejala Penyakit
Kelainan/penyimpangan dari keadaan normal tanaman akibat adanya gangguan penyebab penyakit, dan gejala dapat dilihat dengan mata telanjang.
Berdasarkan sifatnya, ada 2 tipe gejala:
a). Gejala lokal -> Gejala yang dicirikan oleh perubahan struktur yang jelas dan terbatas. Biasanya dalam bentuk bercak  atau kanker.gejalanya terbatas pada bagian-bagian tertentu dari tanaman (pada daun, buah, akar)
b). Gejala sistemik -> Kondisi serangan penyakit yang lebih luas, bisanya tidak jelas batas batasnya. Contohnya adalah serangan oleh virus mosaic, belang maupun layu.gejalanya terdapat di seluruh tubuh tanaman (layu, kerdil)
BERDASARKAN BENTUKNYA GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN DIBAGI MENJADI GEJALA MORFOLOGI & GEJALA HISTOLOGI
A. Gejala Morfologi : gejala luar yang dapat dilihat & dapat diketahui melalui bau diketahui melalui bau, rasa dan raba; dapat ditunjukkan oleh dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap organ dari  dari tumbuhan.
B. Gejala Histologi : gejala yang hanya gejala yang hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan pemeriksaan mikroskopis dari jaringan yang sakit jaringan yang sakit. 
Gejala histologi dapat dibedakan menjadi 3 tipe gejala:yaitu nekrosis,  hipoplasia dan hiperplasia.
1. Gejala nekrotik  
: gejala  penyakit yang  ditandai dengan degenerasi protoplas diikuti dengan  matinya sel sel, jaringan, organ & seluruh  tumbuhan.(bercak, bintik, noda, hawar)
        a. Gejala plesionekrotik : gejala nekrotik yang diekspresikan sebelum terjadi kematian protoplas
        b. Gejala holonekrotik  :gejala nekrotik yang diekspresikan sesudah protoplas mati, misalnya busuk  umbi,  busuk             biji,  dan  rebah  kecambah.
2. Gejala hipoplasia  : gejala timbul karena adanya hambatan atau kegagalan dari  tanaman/organ untuk berkembang secara penuh.   Gejala umum dari hipoplasia yaitu ukuran dibawah  normal dan warna yang pucat, misalnya kerdil , roset,  mosaik,  albinasi.
3. Gejala hiperplasia : gejala yang timbul karena  hasil  pertumbuhan  yang luar biasa ukuran atau perkembangan dini yang abnormal dari organ tumbuhan misalnya keriting, membengkoknya tajuk atau menggulungnya daun karena pertumbuhan yang berlangsung pada satu sisi, puru, kudis
Contoh gejala Nekrosa
Bercak daun -> lesio setempat karena kerusakan/kematian sel (berwarna coklat, hitam atau abu-abu keputihan)
Bentuk bercak: bulat, lonjong, bintik garis-garis, bilur, lingkaran-lingkaran sepusat (bercak papan sasaran)
Kadang-kadang bercak dikelilingi oleh jalur klorotik/kuning yang disebut halo (kalang)
Hawar -> perubahan warna dan mengering serta meluas dengan cepat pada daun, tunas, dahan, ranting, bunga dan lai-lain 
Kanker -> luka setempat, mengering dan cekung yang dikelilingi kalus pada kulit batang, cabang, dahan dan akar (umumnya pada tanaman berkayu)
Mati ujung/pucuk (Dieback) -> kematian secara intensif pada ranting dan cabang yang dimulai dari ujung-ujungnya menuju ke pangkal-pangkalnya.
Busuk akar/pangkal batang -> Disintegrasi/pembusukan pada sistem perakaran/pangkal batang
Rebah kecambah (Damping-off) ->Kematian sangat cepat pada kecambah yang sangat muda di pesemaian (umumnya akibat serangan jamur tular tanah) 
Bila kecambah mati setelah muncul di permukaan tanah disebut rebah kecambah pasca tumbuh
Bila kecambah mati sebelum uncul dipermukaan tanah disebut rebah kecambah pratumbuh
Klorosis -> Kerusakan/kematian kloroplas menyebabkan warna hijau berubah warna kuning
Akar gada -> pembesaran pada bagian-bagian tertentu dari akar akibat terjadinya bintil-bintil yang saling menyatu (penyakit akar gada pada akar kubis oleh jamur Plasmodiophora brassicae )
Kelenjar (galls) -> pembengkakan setempat berupa bisul-bisul atau bintil-bintil pada batang, ranting atau daun (penyakit kelenjar pada batang tanaman berupa matahari/crown galls oleh bakteri Agrobacterium tumefaciens)
Akar Gada (Plasmodiphora brassicae) Gall (Agrobacterium tumefaciens)
B. Tanda Penyakit
Semua struktur patogen yang terdapat pada permukaan tanaman yang dapat dilihat secara makroskopis (khusus pada penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri)
Tanda penyakit meliputi:
Miselia, kumpulan konidia dan konidiofor, sklerotia, basidiokarp dan lendir bakteri
Contoh-contoh tanda penyakit
Misilea
Jamur Sclerotium rolfsii pada kacang-kacangan (kacang tanah) membentuk miselia seperti bulu/kapas putih pada permukaan akar, pangkal batang dan permukaan tanah seputar tumbuhan terinfeksi atau berupa anyaman miselia pada permukaan daun busuk buah oleh fungi
Sklerotia
Gumpalan/bulatan massa hifa yang menebal dan menempel pada batang atau pada permukaan tanah atau terapung di permukaan air di sekitar tumbuhan yang terinfeksi (sklerotia pada batang padi yang terserang jamur Rhizoctonia solani)
Basidiokarp
Pada serangan lanjut, jamur Ganoderma & Rigidoporus membentuk baidiokarp (berbentuk kipas tebal dan banyak pori-porinya) pada permukaan akar /pangkal batang tumbuhan berkayu
Kumpulan konidia dan konidiofor (pada penyakit karat/tepung)
Kumpulan konidia dan konidiofor terlihat seperti karat atau tepung pada permukaan daun.
Penyakit karat pada daun jagung yang disebabkan oleh jamur Puccinia polysora
Penyakit embun tepung pada daun jagung (bulai ) yang disebabkan oleh jamur Peronosclerospora maydis
Konidia dan konidiofor Puccinia polysora Konidia dan konidiofor Peronosclerospora maydis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar